Kami ada beberapa tips yang patut Anda perhatikan agar experiential marketing bisa sukses dan viral.
1. Punya Tujuan yang Jelas
Menentukan tujuan yang jelas adalah langkah penting yang tak bisa Anda lewatkan, lho. Sebab, tujuan bisa membantu Anda memahami apa yang sebenarnya hendak dicapai dengan experiential marketing. Sehingga Anda bisa lebih fokus dan mempermudah membuat konsep experiential marketing yang akan dijalankan.
Beberapa contoh tujuan experiential marketing adalah:
- Memperluas brand awareness
- Mendapatkan leads
- Mengenalkan produk baru
- Mempromosikan layanan/produk tertentu
2. Asli dan Tidak Dibuat-buat
Maksud utama experiential marketing adalah untuk membangun koneksi personal dengan konsumen Anda. Jadi wajar kalau experiential marketing itu haruslah asli dan tak dibuat-buat. Dengan kata lain, experiential marketing wajib mencerminkan identitas brand Anda selama ini.
3. Harus Menceritakan Sesuatu
Cerita adalah salah satu cara paling powerful untuk meninggalkan kesan yang mendalam pada konsumen Anda. Lewat cerita, Anda menyadari dan mengakui kesulitan yang dimiliki konsumen. Serta di saat yang sama, juga menawarkan solusi melalui brand Anda. Semakin personal dan relevan cerita Anda, semakin besar kemungkinan experiential marketing akan sukses.
4. Jangan Lupa Follow Up
Experiential marketing berjalan terus karena Anda harus menjaga momentum dengan tetap berkomunikasi dengan konsumen.
Bagaimana caranya? Anda bisa menerapkan email marketing, menghubungi lewat media sosial, hingga mengirim surat sekalipun setelah event selesai. Lalu, singgung kembali cerita atau pesan-pesan yang Anda sampaikan di experiential marketing.
Dengan begitu, brand Anda akan tetap terngiang-ngiang di kepala konsumen walau event sudah lama selesai. Plus, Anda juga akan mendapatkan leads yang sangat berharga bagi bisnis ke depannya.
5. Minta Feedback dari Konsumen
Tidak setiap hari Anda berhubungan langsung dengan konsumen, bukan? Maka dari itu, experiential marketing merupakan waktu yang tepat bagi Anda untuk mendapatkan feedback dari konsumen.
Anda bisa minta feedback terkait bagaimana konsumen melihat brand Anda, apa yang konsumen sukai dari experiential marketing ini, dan lain sebagainya. Tak usah takut untuk bertanya ini itu, karena kemungkinan besar konsumen Anda akan dengan senang hati menjawabnya.
6. Mendorong Social Sharing
Seperti yang Anda ketahui, experiential marketing adalah wadah bagi konsumen untuk aktif berinteraksi dengan brand. Nah, experiential marketing yang bagus itu tak hanya memberikan interaksi secara langsung, tapi juga di dunia maya.
Maka dari itu, experiential marketing Anda sebaiknya bisa mendorong konsumen untuk berbagi momen tersebut di media sosialnya (social sharing). Entah melalui User Generated Content, penggunaan hashtag tertentu, kontes online, dan lain sebagainya.
7. Bisa Diukur
Bagaimana Anda tahu kalau experiential marketing itu sukses atau gagal? Yup, dengan mengukurnya. Mengukur strategi pemasaran bisa membantu Anda untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu ditingkatkan, hingga merencanakan strategi pemasaran selanjutnya.
Oh ya, metrik pengukuran yang digunakan bisa berbeda-beda tergantung tujuan experiential marketing Anda. Misalnya, tujuan Anda untuk meningkatkan brand awareness. Nah, berarti metrik untuk mengukurnya adalah mention di media sosial, jumlah likes, sharing, dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com